Kamis, 18 Januari 2018

Tugas 4 Audit Sistem Informasi Pada Lingkungan Audrop



MAKALAH
AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
“Audit Sistem Informasi pada lingkungan universitas XYZ”.
DISUSUN OLEH :
                                                       1D114254       DWI ANDHIKA A
                                                       13114606        ERIKA PRADITA
                                                       1A114225       SHERLIANNA DEWI
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis organisasi menyebabkan perkembangan sistem informasi yang begitu pesat. Begitu pula dengan perkembangan di sektor pelayanan pendidikan yang dikenal dengan Sistem Informasi Akademik.
Sistem Informasi Akademik merupakan suatu kebutuhan yang mutlak bagi pelayanan pendidikan terutama pada perguruan tinggi, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam administrasi bagi perguruan tinggi yang menerapkannya. Dengan adanya Sistem Informasi Akademik dan Sistem Informasi lainnya di universitas XYZ, bukan hanya pelayanan terhadap mahasiswa yang menjadi lebih baik tetapi juga pelayanan untuk seluruh pihak terkait dengan proses akademik yang ada seperti staf pengajar, biro administrasi bahkan orangtua dan alumni. Peranan Sistem Informasi yang signifikan inilah yang tentu saja harus diimbangi dengan pengaturan dan pengelolaan yang tepat sehingga kerugian–kerugian yang mungkin terjadi dapat dihindari. Kerugian yang dimaksud bisa dalam bentuk informasi yang tidak akurat yang disebabkan oleh pemrosesan data yang salah sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang salah pula. Keamanan asetnya salah satunya adalah data tidak terjaga, integritas data yang tidak dapat dipertahankan, hal–hal inilah yang dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan dan strategi organisasi.Sehubungan dengan alasan tersebut diperlukan adanya sebuah mekanisme kontrol terhadap pengelolaan teknologi informasi [1]. Masalah yang sering timbul di Universitas XYZ adalah adanya kasus kehilangan data, kesalahan dalam pengambilan keputusan, kebocoran data, penyalahgunaan komputer dan nilai investigasi TI yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan pengembalian nilai yang sesuai. Berawal dari sini maka diperlukan sebuah mekanisme kontrol atau audit Sistem Informasi atau audit Teknologi Informasi. Audit SI/TI dalam kerangka kerja COBIT lebih sering disebut dengan istilah IT Assurance ini bukan hanya dapat memberikan evaluasi terhadap keadaan tata kelola Teknologi Informasi di unversitas XYZ tetapi dapat juga memberikan masukan yang dapat digunakan untuk perbaikan pengelolaannya di masa yang akan datang.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan diatas penulis dapat merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
Jenis evaluasi manajemen TI yang sesuai untuk organisasi seperti Universitas XYZ.
Kontrol objektif yang digunakan dalam melakukan evaluasi.
1.3 Tujuan dan manfaat 
            Dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap pengelolaan teknologi informasi atau manajemen teknologi informasi yang ada di universitas XYZ. Hasil yang diperoleh dari kajian ini diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pembuatan kerangka kerja tata kelola TI yang sesuai dengan standar.
1.4 Batasan masalah
Penelitian ini difokuskan untuk melakukan evaluasi terhadap pengelolaan teknologi informasi yang mengacu pada proses pelaksanaan di Universitas XYZ dengan menerapkan IT assurance yang berbasis kepada control objective yang ada pada COBIT versi 4.1.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktifitas, yang menggunakan teknologi untuk mendukung kinerja, manajemen dan pembuatan keputusan (Beynon, 2004). Dalam hal ini, sistem informasi digunakan tidak hanya untuk menggambarkan komputer dan perangkatnya serta interaksinya dengan organisasi, tetapi juga digunakan untuk menggambarkan interaksi seluruh komponen yang terlibat dalam proses bisnis organisasi tersebut.
2.2 Pengerrtian Audit Teknologi Informasi
Audit teknologi informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Dalam pelaksanaanya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadaimelalui berbagai teknik termasuk survey, wawancara, observasi dan review dokumentasi.Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanyamencakup pula bukti elktronis. Biasanya, auditor TI menerapkan teknik audit berbantuancomputer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique).
Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saha data transaksi penjualan, pembelian,transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain.
2.3 Tujuan Audit Teknologi Informasi adalah:
Memahami Peran Auditor TI dan Lingkungannya
Departemen Internal Audit
Organisasi
Finansial, Operasional dan Teknologi
Tujuan Audit Teknologi Informasi (TI)
Menguasai Framework COBIT
Ruang Lingkup COBIT
Menggunakan Control Objectives COBIT
Memahami Control Maturity Model
Memahami dan Menguasai Manajemen TI
Tata Kelola dan Dukungan Manajemen Serta Eksekutif Perusahaan
Manajemen TI, Struktur dan Budaya Departement TI
Memahami Manajemen Resiko
Menguasai Manajemen Konfigurasi Perangkat Keras dan Pengembangan Sistem
Konfigurasi Server
Konfigurasi Workstation
Framework Pengembangan Sistem
Menggunakan SDLC dalam Manajemen Proyek
Memahami Fungsi Project Management Office (PMO)
Menguasai Manajemen Data dan Perubahan
Memahami Konsep Basis Data Relasional
Memahami Media Penyimpanan, Jenis dan Tipe Akses
Menguasai Klasifikasi dan Perlindungan Data
Memahami Pengendalian Library Perangkat Lunak
Menguasai Penyelarasan Antara Library Kode Sumber dan Executable
Menguasai manajemen patch
Menguasai Manajemen Jaringan dan Keamanan Informasi
Memahami Konsep Jaringan dan Firewall
Menguasai Manajemen Konfigurasi Jaringan
Menguasai Teknik Mengawasi Intrusion Detection dan Penetration Testing
Memahami dan Menguasai Kebijakan Keamanan Informasi
Mengawasi Implementasi Keamanan Informasi
Memahami Standar ISO27002
Menguasai Manajemen IT Contingency
Memahami Business Continuity dan Disaster Recovery
Menjalankan Rencana Business Continuity dan Disaster Recovery
Mengawasi Implementasi Business Continuity dan Disaster Recovery
Memahami IT Outsourcing
Memilih dan Menggunakan Jasa Outsourcing
Mengawasi, Memeriksa Aktivitas Outsourcing
Melakukan Review Atas Jasa Outsourcing
Metode Audit Teknologi Informasi adalah:
Data Pengujian
Pendekatan Fasilitas Uji Terintegrasi (ITF)
Simulasi Paralel
Perangkat Lunak Audit
Generalized Audit Software (GAS)
PC Software (ACL Software)
Embedded Audit Routine
Extended Record
Snapshot
Tracing
Dokumentasi Tinjauan Sistem
Flowchart Pengendalian
Mapping (pemetaan)
2.4 Pengertian COBIT
COBOT yaitu Control Objectives for Information and Related Technology yang merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA), dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992. COBIT juga dapat dikatakan sebagai metode terapan yang menyediakan seperangkat praktek yang dapat diterima pada umumnya karena dapat membantu para eksekutif meningkatkan nilai dan mengurangi resiko. COBIT didasari oleh analisis dan harmonisasi dari standar teknologi informasi dan praktek terbaik (best practices) yang ada, serta sesuai dengan prinsip governance yang diterima secara umum. COBIT berada pada level atas yang dikendalikan oleh kebutuhan bisnis, yang mencakupi seluruh aktifitas teknologi informasi, dan mengutamakan pada apa yang seharusnya dicapai dari pada bagaimana untuk mencapai tatakelola, manajemen dan kontrol yang efektif. COBIT Framework bergerak sebagai integrator dari praktik IT governance dan juga yang dipertimbangkan kepada petinggi manajemen atau manager; manajemen teknologi informasi dan bisnis; para ahli governance, asuransi dan keamanan; dan juga para ahli auditor teknologi informasi dan kontrol. COBIT Framework dibentuk agar dapat berjalan berdampingan dengan standar dan best practices yang lainnya.

COBIT menggambarkan tatakelola sebagai sebuah kubus 3 dimensi yang disebut sebagai “COBIT Cube”. Berdasarkan gambar tersebut, untuk memahami tatakelola perlu dilihat keterkaitan 3 aspek dalam implementasi yaitu Kebutuhan Bisnis (Business Requirement), Proses TI (IT Process), dan sumber daya TI (IT Resources).
COBIT (Control Objectives for Information and related Technology) IT Governance adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan seluruh proses teknologi informasi perusahaan/organisasi yang strukturnya akan menetapkan pendistribusian hak dan tanggung jawab antara pihak-pihak yang terlibat juga berisikan peraturan serta strategi yang ditetapkan perusahaan/ organisasi (Prasojo, 2005, Warsilah, 2007 dan Alindita, 2008).
Tujuan Bisnis Menurut McLeod (2004), tujuan bisnis dapat tercapai apabila dijalankan dengan menggunakan strategi bisnis yang tepat. Strategi (Edwards, 1995) dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang terintegrasi dan ditujukan untuk meningkatkan faktor-faktor yang menentukan tujuan dan kemampuan organisasi.
COBIT (Sarno, 2009: 19) mendefinisikan tujuan bisnis terkait dengan aktivitas teknologi informasi yang umumnya ada di perusahaan. Pada kerangka kerja COBIT hanya menjelaskan tujuan-tujuan bisnis yang berkaitan dengan proses teknologi informasi. Demi memudahkan proses kontrol, COBIT mengelompokkan tujuan tersebut ke dalam perspektif kinerja Balanced Scorecard seperti terlihat dalam tabel F.1 (ITGI, COBIT 4.1, 2007). Perusahaan/organisasi mungkin tidak memiliki semua tujuan bisnis seperti yang dikelompokkan dalam tabel tersebut. Dalam penyusunan tujuan bisnis, perusahaan dapat memilih yang sesuai dengan karakteristik organisasinya masing-masing. Pemilihan tujuan bisnis dapat dilakukan dengan mendefinisikan proses bisnis utama maupun bisnis pendukung organisasi terlebih dahulu.


Karakteristik utama kerangka kerja COBIT menurut Surendro (2004: 243) dan Pandji (2007: 13) adalah pengelompokkan aktivitas teknologi informasi dalam empat domain, yaitu Plan and Organise (PO), Acquire and Implement (AI), Deliver and Support (DS) serta Monitor and Evaluate (ME). Domain PO menyediakan arahan untuk mewujudkan solusi penyampaian (AI) dan penyampaian jasa (DS). AI menyediakan solusi dan menyalurkannya untuk dapat diubah menjadi jasa. Sementara DS menerima solusi tersebut dan membuatnya lebih bermanfaat bagi pengguna akhir. Sedangkan ME memonitor seluruh proses untuk kepastian bahwa arahan yang diberikan telah diikuti. Keterkaitan keempat domain COBIT dapat dilihat dalam gambar F.2 (ITGI, COBIT 4.1, 2007).
Secara jelas, COBIT membagi proses pengelolaan teknologi informasi menjadi empat domain utama dengan total tiga puluh empat proses teknologi informasi. Masing-masing domain dalam COBIT mempunyai beberapa rincian sebagai berikut (Sarno, 2009: 31-42):
1. Plan and Oganise (PO) Dalam perencanaan dan organisasi perusahaan ini sudah Mencakup strategi, taktik dan perhatian atas identifikasi bagaimana IT secara maksimal dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan bisnis. Tetapi disini , startegis perlu direncanakan, dikomunikasikan, dan dikelola untuk berbagai perspektif yang berbeda. Disini sebuah pengorganisasian serta infrastruktur teknologi sudah ditempatkan di tempat yang semestinya. Domain PO ini terdiri dari 10 (sepuluh) proses teknologi informasi seperti terlihat pada tabel F.3.

2.Acquire and Implement (AI) Solusi IT sudah diidentifikasi dan dikembangkan serta diimplementasikan, namun belum diimplementasikan dan terintegrasi ke dalam proses bisnis, tetapi sudah ada perubahan serta pemeliharaan system yang mencakup di dalam domain ini. Pada domain Acquire and Implement sebuah solusi teknologi informasi perlu diidentifikasikan, dikembangkan, diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis. Domain AI ini terdiri dari 7 (tujuh) proses teknologi informasi seperti terlihat pada tabel F.4.
 3. Deliver and Support (DS) Domain ini berfokus utama pada aspek penyampaian/pengiriman dari IT. Domain ini mencakup area-area seperti pengoperasian aplikasi-aplikasi dalam sistem IT dan hasilnya, serta proses dukungan yang memungkinkan pengoperasian sistem IT tersebut dengan efektif dan efisien. Proses dukungan ini termasuk isu/ masalah keamanan dan juga pelatihan. Domain DS ini terdiri dari 13 (tiga belas) proses teknologi informasi seperti terlihat pada tabel F.5.

4. Monitor and Evaluate (ME) Menyelenggarakan audit TI yang dilakukan oleh pihak Independent untuk meningkatkan kepercayaan dan memastikan kesesuaian penerapan dan pengelolaan TI dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi. Pada domain ini akan ditekankan kepada pentingnya semua proses teknologi informasi perlu diakses secara berkala untuk menjaga kualitas dan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan. Domain ME ini terdiri dari 4 (empat) proses teknologi informasi seperti terlihat pada tabel F.6.


ITGI (Information Technology Governance Institue, 2007) memberikan pemetaan tujuan teknologi informasi dan tujuan bisnis berdasarkan standar COBIT menjadi 28 tujuan teknologi informasi dan 17 tujuan bisnis.
Metodologi Audit SI/TI
Dalam melaksanakan audit TI diterapkan metodologi audit TI yang sesuai dengan metodologi yang diajukan oleh IT Assurance Guide: Using COBIT. Tetapi sebelum menentukan pilihan menggunakan COBIT sebagai kerangka kerja audit, dilakukan beberapa pertimbangan diantaranya yaitu dengan melakukan benchmarking antara kerangka kerja audit yang ada seperti Ron Weber [1], Queensland Audit Office dan Jack Champlain [3]. Semua kerangka audit tersebut dipetakan sehingga didapat sebuah kesimpulan bahwa kerangka COBIT adalah kerangka kerja audit yang paling lengkap. Kemudian penulis juga melakukan perbandingan antara COBIT dengan ITIL (Information Technology Infrastructure Library) [4] untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dalam proses pada domain Delivery and Support.
Dalam melaksanakan tahapan audit, tidak semua langkah yang ada didalam panduan tersebut dilaksanakan semuanya, dengan alasan mengurangi pengulangan aktivitas, maka tetap berpegang pada aturan-aturan yang bersifat umum yang telah ditetapkan oleh IT Assurance Guide [5].
Pada dasarnya dalam metodologi audit/assurance, dilakukan metodologi pengumpulan data, yang meliputi:
i.          Penelaahan dokumentasi kebijakan teknik maupun non-teknis yang menjadi dasar pengembangan Universitas XYZ.
Observasi dan wawancara dengan pihak terkait, wawancara dilakukan dengan pihak terkait yaitu kepala pusat Unit Cybernet, kepala pusat
pengembangan sistem, staf Cybernet, Direktur Akademik, staf pengajar dan mahasiswa.
Analisa basis data.
Analisa jaringan.
Dalam melaksanakan evaluasi, dilakukan beberapa langkah, yaitu:
Penentuan Rencana Audit
Dalam penentuan rencana audit, terdapat langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:
Memahami visi dan misi dari Universitas XYZ, sasaran, tujuan dan prosesnya.
Mengidentifikasi kebijakan, standar, pedoman serta prosedur dari Universitas XYZ.
Melakukan analisis resiko.
Menentukan lingkup audit dan tujuan audit Dalam menentukan lingkup audit dan tujuan audit
penulis melakukan hal-hal berikut:
Menentukan tujuan audit TI.
Melakukan pemilihan control objective yang akan digunakan untuk menguji keefektifan dari proses TI yang ada.
Mendokumentasikan arsitektur yang ada di Universitas XYZ.
Mendefinisikan proses-proses TI yang akan dikaji.
Mendefinisikan komponen TI yang ada di Universitas XYZ.
Melakukan kajian di universitas XYZ
Kajian akan dilakukan dengan menggunakan panduan yang ada dalam melakukan sebuah kajian teknologi informasi/IT assurance guide. Kajian ini meliputi detailed control objective yang disesuaikan dengan keadaan dari Universitas XYZ (berdasar pada high level control objective). Kajian akan dilakukan dengan pendekatan audit yang sudah dibuat. Setelah proses pengkajian selesai tahap berikutnya adalah mendokumentasikan temuan-temuan hasil audit.
Melakukan analisa hasil audit
Setelah            kajian  dilakukan,       selanjutnyavmenganalisis temuan-temuan yang didapat. Diharapkan hasil dari tahap analisis ini mendapatkan suatu kesimpulan alasan terjadinya permasalahan serta solusi terhadap permasalahan tersebut.
Audit Dengan Kerangka Kerja IT Assurance Guide
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang penggunaan kerangka kerja IT Assurance yang digunakan dalam melakukan audit TI di Universitas XYZ. Sebelumnya akan dijelaskan alasan penggunaan control objective dari COBIT dibandingkan dengan yang lain seperti Ron Weber [1], QAO, dan Jack Champlain [3]

PPT :
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar